24 Mei 2017, SLB C SANG TIMUR KARANG TENGAH

Hari ini kami kembali mengadakan kunjungan yang ke empat ke sekolah SLB C SANG TIMUR, kali ini kami masuk di kelas TK LB, dalam kelas ini jumlah  siswa ada 4 anak, yang berusia 3-5 tahun dan  langsung diajar oleh suster kepala sekolah. Pada hari ini kepala sekolah tidak berada ditempat, beliau sedang mengikuti undangan pertemuan  dikota Serang. Dan yang mengajar adalah guru penggantinya. Materi yang sedang dipelajari adalah belajar menulis, kami mencoba mengajar, melatih anak-anak ini meskipun sulit, dengan cara memegang tangannya dan menggerakan tangannya berusaha supaya dapat menulis, dari 4 anak ini ada yang bisa menulis huruf demi huruf ada yang sulit, dan ada juga yang tidak mau mengikuti sibuk dengan didirinya, tapi gurunya begitu sabar mengajar, menenangkan anak yang tiba-tiba menangis, membanting-banting kursi dan barang-barang lain disekitarnya. Kami juga berusaha terlibat dalam proses pembelajaran tersebut…

 

Kami juga mengunjungi kelas V SD LB, mereka sedang melakukan proses pembelajaran mewarnai gambar, kami berinteraksi dengan mereka, bersama guru wali kelasnya yang sedang mendampingi siswa, anak-anak merespon baik dengan kehadiran kami, kami juga memberi kan pujian atas hasil mewarnai, dan anak-anak sangat senang.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS
Read Comments

CHARACTER BUILDING.KEWARGANEGARAAN

Tanggal 18 Mei 2017, kelompok kembali mengunjungi sekolah khusus SLB C Sang Timur Celedug Karang Tengah. pada kesempatan kali ini kami ikut serta dalam kegiatan dengan anak-anak SLB. beraneka ragam kegiatan yang dilakukan pada hari ini:

  1. Menjahit ( ALUMNI )

                                                             

 

2.         Olahraga

 

 

 

 

 

 

3. Mewarnai

                                  

3. Membatik

 

                     

4. Membuat pita

 

     

 

 

Aktivitas para siswa tersebut memberikan pengalaman baru bagi kami, sebagai calon guru. Anak-anak special need memiliki kreativitas yang luar biasa, mereka memiliki ketrampilan dan bisa menghasilkan produk baru yang dapay a jual.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS
Read Comments

Belajar Bersama Sahabat Spesial


Jumat, 10 Maret 2017 adalah hari kedua kami berkunjung ke SKh Sang Timur. Saat kami sampai di gedung sekolah, kami menemukan kelompok-kelompok kecil didepan gerbang yang berpakaian Pramuka. Kami menyapa mereka dan menuju ke arah ruang makan atau dapur. Di depan ruang makan tersebut, kami juga menemukan satu kelompok yang cukup besar yang sedang bernyanyi bersama sambil bertepuk tangan. 

Kami mulai meletakan barang-barang kami dan berbaur bersama mereka. Setelah satu lagu dinyanyikan bersama, lalu kami mulai dipersilahkan untuk memperkenalkan diri kepada mereka. Satu persatu kami memperkenalkan diri, dan setelah itu kami mulai bernyanyi bersama-sama. Satu per satu anak mulai dipersilahkan untuk bernyanyi sendiri dengan pilihan lagu bebas yang bertemakan pramuka.

Setelah semua anak sudah selesai bernyanyi, kami pun mulai membuat tepukan / beat. Bu Angela mulai mempraktekan caranya. Jika Bu Angela berkata “beat one” maka semua menepuk paha sekali. Jika Bu Angela berkata “beat two” maka semuanya bertepuk tangan dua kali. Dan jika Bu Angela berkata “beat tree” maka semuanya menepuk paha sekali, tepuk tangan sekali dan menepuk paha sekali lagi dengan beat yang cepat.

 

Setelah kami mulai mempraktekan permainan tepuk/beat, ada 2 anak yang tidak ikut bermain dan dipanggil kedepan untuk mempraktekan sendiri. Anak tersebut bernama Rico dan Davin lau mereka mulai maju dan mempraktekan sendiri. Setelah bermain beat, kami bernyanyi sambir bergerak. Lagu yang dinyanyikan adalah Hewan Di hutan. Kami mulai bernyanyi sambil berjalan dan mempraktekan gaya binatang. Seperti “kupu-kupu yang lucu” kami mulai merentangkan tangan dan melambai-lambai seperti halnya kupu-kupu. Lalu kami juga meloncat-loncat seperti kelinci, dan kami juga mempraktekan gaya Monyet-monyet yang lucu. Stelah bermain dan bernyannyi bersama, anak-anak dibubarkan oleh guru untuk istirahat.

Setelah jam istirahat selesai, kami melihat-lihat Ruang menjahit. Ternyata ada 4 alumni yang bekerja sebagai penjahit disana. Sewaktu kami masuk, mereka sedang mengerjakan jahitan tas jinjing batik yang akan digunakan saat perayaan ulang tahun yang ke-25 SKh Sang Timur. Diantara keempat alumni yang menjahit ada 3 yang mengerjakan tas jinjing dan 1 orang yang menjahit kain perca menjadi selimut yang cantik. Hasil jahitan mereka dijual kecuali tas jinjing yang sekarang sedang mereka kerjakan.

Setelah selesai bercengkrama dengan para alumni dan belajar menjahit, sejenak kami memperhatikan setiap nama kelas yang berada di SKh Sang Timur. Ternyata nama kelas yang dipakai  berbeda dengan nama kelas disekolah umum. Perbedaannya adalah, jika disekolah umum nama kelasnya hanya bertuliskan angka 4/IV, tetapi disekolah SKh Sang Timur nama kelasnya adalah D4C1.

Lalu kami masuk kesebuah ruangan yang ternyata adalah ruang kelas 5 SD. Disana, setiap nama kelas berbeda dengan kelas disekolah umum. Perbedaannya adalah, jika disekolah umum nama kelasnya hanya bertuliskan angka 5/V, tetapi disekolah SKh Sang Timur nama kelasnya adalah D5C1. Ternyata didalam kelas D5C1 hanya ada 5 orang yaitu Albert, Medelyn, Yoseph, Vito, dan Edward. Pada hari ini Edwart tidak masuk.  Albert, Vito, dan Yoseph adalah anak Down Syndrome, sedangkan Medelyn adalah anak Tuna Grahita Pembelajaran.

           

Pembelajaran  didalam kelas D5C1 pada hari ini, mengenai kegunaan Air untuk makhluk hidup. Bu Daty selaku Wali kelas memberikan worksheet kepada muridnya. Setelah pembahasan dari worksheet mereka di ajak untuk mengerjakan soal yang ada di worksheet tersebut. Banyak kejadian yang terjadi saat proses pembelajaran. Contohnya, saat Bu Daty bertanya apakah ada yang membawa botol minum vito menunjukan botol minumnya yang hamper habis. Sehingga, setiap Bu Daty bertanya mengenai air kepada Vito, ia selalu menjawab “Habis”.

Setelah worksheet selesai dikerjakan, Bu Daty menawarkan anak-anak untuk menggambar atau mewarnai. Albert, Vito, dan Yoseph memilih untuk mewarnai, tetapi Medelyn memilih untuk menggambar sebuah percakapan. Tidak lama setelah semua anak selesai menggambar dan mewarnai, bel penanda pulang sekolah pun berbunyi. semua anak merapihkan alat tulisnya kedalam tas dan berdoa bersama. setelah semua anak dijemput oleh orang tuanya masing-masing. Kami keluar kelas untuk bertemu dengan Kepala sekolah yaitu Sr. Rachel PIJ.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS
Read Comments

Survey Project Luar Kelas Character Building Kewarganegaraan

NIM                                  NAMA                        JABATAN

2001588564                Klara Sulastrina               Ketua

2001591041                 Sa’ifah Nurti                     Anggota

2001606990               Sari Santi Simbolon        Anggota

 

Rabu, 8 Maret 2017 kami melakukan survei  ke Sekolah Khusus ( SLB C )  Sang Timur  Karang Tengah tepatnya Jl Barata Pahala No 37 Karang Tengah, Tengerang 15157 – Banten. Kami langsung bertemu  Kepala Sekolah. Karena waktunya sedang istirahat, maka kami diizinkan untuk berjalan-jalan mengelilingi lingkungan sekolah. Kami  melihat – melihat  ruang kelas, ruang jahit ( daur ulang), dapur, ruang makan , dan ruang media pembelajaran.  Pertama kali melihat dan bertemu anak-anak yang sedang   Mereka sangat ramah ketika bertemu dengan kami, menyapa dengan baik . Mereka anak- anak yang mempunyai kekurangan tetapi mereka berkarakter. Suasana begitu akrab.

Kami berinteraksi dengan anak-anak yang kemampuan berbicaranya terbatas. Keadaan mereka  berbeda-beda seperti autis dan tuna grahita. Mereka memperkenalkan nama dan kota asal mereka, dalam berinteraksi kepada kami.

Ada yang kemampuan berbicaranya baik, contoh Aldo. Tanpa ditanya Aldo memperkenalkan diri terlebih dahulu, hai kak, hai suster, nama saya Aldo asalnya dari Lampung, saya sudah sembilan tahun sekolah disini, sekarang saya kelas XI SMK, ketika saya sekolah disini saya naik kelas terus, saya jadi pintar. Dulu saya sekolah di sekolah umum, tetapi tidak mampu mengikuti dan tidak naik kelas. Saya senang sekolah di sini, kalau sudah lulus saya lanjut kuliah.

Anak – anak juga menjual hasil karya mereka, seperti masakan, jahitan daur ulang, dan kami juga melihat ada kebanggaan dalam diri mereka bahwa keadaan mereka tidak menghalangi mereka untuk berinovasi, dan memiliki jiwa enterpreneurship.

Dalam diskusi bersama kepala sekolah, kami menyampaikan tujuan kami yaitu project luar kelas mata kuliah Character Building Kewarganegaraan, dan kami ingin menjadi volunter dalam kegiatan sekolah.

 

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS
Read Comments

Hello world!

Welcome to Binusian blog.
This is the first post of any blog.binusian.org member blog. Edit or delete it, then start blogging!
Happy Blogging 🙂

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS
Read Comments