You are here: Home > Uncategorized > Belajar Bersama Sahabat Spesial

Belajar Bersama Sahabat Spesial


Jumat, 10 Maret 2017 adalah hari kedua kami berkunjung ke SKh Sang Timur. Saat kami sampai di gedung sekolah, kami menemukan kelompok-kelompok kecil didepan gerbang yang berpakaian Pramuka. Kami menyapa mereka dan menuju ke arah ruang makan atau dapur. Di depan ruang makan tersebut, kami juga menemukan satu kelompok yang cukup besar yang sedang bernyanyi bersama sambil bertepuk tangan. 

Kami mulai meletakan barang-barang kami dan berbaur bersama mereka. Setelah satu lagu dinyanyikan bersama, lalu kami mulai dipersilahkan untuk memperkenalkan diri kepada mereka. Satu persatu kami memperkenalkan diri, dan setelah itu kami mulai bernyanyi bersama-sama. Satu per satu anak mulai dipersilahkan untuk bernyanyi sendiri dengan pilihan lagu bebas yang bertemakan pramuka.

Setelah semua anak sudah selesai bernyanyi, kami pun mulai membuat tepukan / beat. Bu Angela mulai mempraktekan caranya. Jika Bu Angela berkata “beat one” maka semua menepuk paha sekali. Jika Bu Angela berkata “beat two” maka semuanya bertepuk tangan dua kali. Dan jika Bu Angela berkata “beat tree” maka semuanya menepuk paha sekali, tepuk tangan sekali dan menepuk paha sekali lagi dengan beat yang cepat.

 

Setelah kami mulai mempraktekan permainan tepuk/beat, ada 2 anak yang tidak ikut bermain dan dipanggil kedepan untuk mempraktekan sendiri. Anak tersebut bernama Rico dan Davin lau mereka mulai maju dan mempraktekan sendiri. Setelah bermain beat, kami bernyanyi sambir bergerak. Lagu yang dinyanyikan adalah Hewan Di hutan. Kami mulai bernyanyi sambil berjalan dan mempraktekan gaya binatang. Seperti “kupu-kupu yang lucu” kami mulai merentangkan tangan dan melambai-lambai seperti halnya kupu-kupu. Lalu kami juga meloncat-loncat seperti kelinci, dan kami juga mempraktekan gaya Monyet-monyet yang lucu. Stelah bermain dan bernyannyi bersama, anak-anak dibubarkan oleh guru untuk istirahat.

Setelah jam istirahat selesai, kami melihat-lihat Ruang menjahit. Ternyata ada 4 alumni yang bekerja sebagai penjahit disana. Sewaktu kami masuk, mereka sedang mengerjakan jahitan tas jinjing batik yang akan digunakan saat perayaan ulang tahun yang ke-25 SKh Sang Timur. Diantara keempat alumni yang menjahit ada 3 yang mengerjakan tas jinjing dan 1 orang yang menjahit kain perca menjadi selimut yang cantik. Hasil jahitan mereka dijual kecuali tas jinjing yang sekarang sedang mereka kerjakan.

Setelah selesai bercengkrama dengan para alumni dan belajar menjahit, sejenak kami memperhatikan setiap nama kelas yang berada di SKh Sang Timur. Ternyata nama kelas yang dipakai  berbeda dengan nama kelas disekolah umum. Perbedaannya adalah, jika disekolah umum nama kelasnya hanya bertuliskan angka 4/IV, tetapi disekolah SKh Sang Timur nama kelasnya adalah D4C1.

Lalu kami masuk kesebuah ruangan yang ternyata adalah ruang kelas 5 SD. Disana, setiap nama kelas berbeda dengan kelas disekolah umum. Perbedaannya adalah, jika disekolah umum nama kelasnya hanya bertuliskan angka 5/V, tetapi disekolah SKh Sang Timur nama kelasnya adalah D5C1. Ternyata didalam kelas D5C1 hanya ada 5 orang yaitu Albert, Medelyn, Yoseph, Vito, dan Edward. Pada hari ini Edwart tidak masuk.  Albert, Vito, dan Yoseph adalah anak Down Syndrome, sedangkan Medelyn adalah anak Tuna Grahita Pembelajaran.

           

Pembelajaran  didalam kelas D5C1 pada hari ini, mengenai kegunaan Air untuk makhluk hidup. Bu Daty selaku Wali kelas memberikan worksheet kepada muridnya. Setelah pembahasan dari worksheet mereka di ajak untuk mengerjakan soal yang ada di worksheet tersebut. Banyak kejadian yang terjadi saat proses pembelajaran. Contohnya, saat Bu Daty bertanya apakah ada yang membawa botol minum vito menunjukan botol minumnya yang hamper habis. Sehingga, setiap Bu Daty bertanya mengenai air kepada Vito, ia selalu menjawab “Habis”.

Setelah worksheet selesai dikerjakan, Bu Daty menawarkan anak-anak untuk menggambar atau mewarnai. Albert, Vito, dan Yoseph memilih untuk mewarnai, tetapi Medelyn memilih untuk menggambar sebuah percakapan. Tidak lama setelah semua anak selesai menggambar dan mewarnai, bel penanda pulang sekolah pun berbunyi. semua anak merapihkan alat tulisnya kedalam tas dan berdoa bersama. setelah semua anak dijemput oleh orang tuanya masing-masing. Kami keluar kelas untuk bertemu dengan Kepala sekolah yaitu Sr. Rachel PIJ.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS

Leave a Reply